[TIPS] MEMILIH JURUSAN (KULIAH) ???

Barangkali artikel ini berguna buat kalian yang baru kelar UN SMA dan mau pilih jurusan saat masuk kuliah nanti :

Memilih jurusan kuliah adalah sebagian kecil dari memilih masa depan
kalian. Kalian perlu berhitung dengan cermat, karena sekali kalian
masuk di dalamnya, Anda akan berkutat selama 3-4 tahun di dalamnya.
Mustahil kalian bertahan kalau kalian tidak menyukainya. Alih-alih
lulus dengan cepat, yang ada kalian justru akan stress dibuatnya, dan
tidak mustahil nama ‘mahasiswa abadi’ menjadi nama tengah kalian. Untuk
itu, berikut adalah Tips cermat memilih jurusan kuliah

1. Sesuaikan Keinginan dan minat.
tetapkan keinginan kalian
terhadap jurusan tertentu, tapi harus kalian sesuaikan dengan minat
kemampuan. Misalnya ketika SMU kalian tidak terlalu menyukai pelajaran
kimia, maka jangan sekali-sekali memilih jurusan Teknik Kimia, Ilmu
Kimia atau Kedokteran Umum. Karena selama kurang lebih 4 tahun, kalian
akan bergelut dengan rumus-rumus kimia karbon yang rumit. Usahakan
menyejajarkan antara minat dan keinginan, misalnya karena kalian suka
akan kreatifitas dan seni, maka ada baiknya kalian memilih jurusan
Arsitektur, Desain Grafis, Desain komunikasi Visual atau Desain
Interior, karena di sana skill kalian akan lebih digali dan diarahkan.

2. Realistis.
Selain
menyesuaikan keinginan dan minat, kalian harus berpikir realistis.
Jangan terlalu idealis. Tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusan-jurusan
tertentu, ketika kalian sangat menyukai seni berpuisi atau tertarik
dengan kajian-kajian islam, Anda tidak perlu serta merta kemudian
memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra arab. Namun kalian bisa
menjalankan ketertarikan Anda tersebut di luar banku kuliah, misalnya
mengikuti komunitas bahasa atau kajian-kajian islam di universitas.
Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan-jurusan tersebut,
sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk
memperoleh pekerjaan?

3. Kenali Pesaing.
Mengenali pesaing dapat Anda lakukan melalui try-out yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga belajar di kota kalian. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa kalian peroleh dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Arsitektur UNDIP daya tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang , berarti kalian harus menganyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima disana.

4. Pahami Jejaring Perguruan Tinggi
Tujuan (Campuss Networking). Carilah informasi lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan kalian, apakah ia memiliki link khusus dengan suatu perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di perusahaan-perusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, PT. Astra International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Perusahahan Swasta Asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dsb.

5. Tren.
Tren yang dimaksud di sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10 tahun kedepan. Kemampuan membaca tren 5-10 tahun kedepan kalian perlu miliki atau setidaknya minta pertimbangan orang tua atau guru kalian. Tren ini dipergunakan untuk memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah kalian lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan kalian akan mudah mencari pekerjaan. Misalnya, ketika tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming, banyak siswa SMU memilih jurusan-jurusan sektor riil seperti teknik arsitektur/teknik sipil. Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis moneter yang dimulai pada tahun 1998 memporakporandakan sektor riil yang berdampak pada banyaknya perusahaan property yang gulung tikar. Dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan Teknik Arsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari pekerjaan. Walaupun, saat ini kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak mengenal ‘tren sesaat’ namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika kalian mencari pekerjaan adalah jurusan-jurusan ‘netral’ seperti ekonomi, hukum, fisip, informatika dan geologi.

Menurut penilaian saya pribadi, perbandingan Jurusan dengan pekerjaan
cukup sekedar sebagai informasi saja, namun jangan dijadikan sebagai
acuan, karena apa ? karena pekerjaan dan jurusan kuliah memiliki
kecenderungan yang besar secara teori namun tipis di realita. Coba
lihatlah kenyataan berapa banyak mereka yang pekerjaannya berbeda
dengan jurusan waktu dia kuliah.Berapa banyak yang melenceng jauh ?,
walau sebenarnya tidak ada yang melenceng atau keluar dari jalur. Pola
pikir antara jurusan kuliah dan pekerjaan yang beriringan sudah tidak
populer walaupun memang adakalanya benar,misalnya mereka yang bekerja
sebagai pegawai pajak kuliahnya di STAN. Atau mereka yang menjadi
dokter kuliah di fakultas kedokteran.

Saya memberikan tips dari pada melihat sekedar karir dan pekerjaan.
Buat teman-teman lihatlah saja cita-cita. Sesederhana itu. Adakalanya
seseorang yang bercita-cita menjadi dokter namun karena beberapa
perhitungan sehingga dia tidak memilih jurusan kedokteran, mungkin dia
memilih jurusan biologi atau mungkin jurusan farmasi, bisa jadi kan ?.
namun apakah itu sah ?, yup… sah sekali dan benar. Jadi jangan
memaksakan kehendak. Ingat saja cita-cita, dan lalui pilihan kuliah
yang terbaik.

Pekerjaan apapun tidak menjamin masa depan yang gemilang, karena masa
depan gemilang adalah hak bagi mereka yang menjalani proses dengan
baik. Maka jangan khawatir dengan jurusan kuliah yang teman-teman suka
walau pilihannya tidak populer dan passing grade nya rendah. Jalanilah
kuliah dengan baik maka pekerjaan atau profesi apapun yang kelak kita
lakukan adalah pasti yang terbaik dan membaikkan.

Lihatlah cita-cita, dan bertanggung jawablah dengan pilihanmu…
Sukses ya… selamat menempuh hidup baru ….eh, selamat menempuh kuliah,walaupun gw baru taun depan… Hehe